Slide show

Monopoli Ajaib

               

                      Bagian 1 - Asal Mula
                         ~ 16 AGUSTUS ~

     "Tidak!! Aku bisa terlambat" segera aku beranjak dari kasur dan menuju kamar mandi. Setelah itu aku memakai atasan putih pendek dan bawahan kotak-kotak bewarna biru. Setelah itu aku menuju ruang makan.
     "Pagi onee-san★" salamku dan duduk.
     "Ohayou° kau ini sudah SMA semester 2. Tapi kok masih telat bangun sih. Lambat seperti ‘kyatapira’" ejek kakak
    "Iya, iya maaf. Dan jangan panggil aku itu yaa" kataku memelas.
    "Ya sudah cepat habiskan sarapanya"
    Setelah itu langsung cepat - cepat menghabiskan. Aku langsung ke kamar untuk mengambil topi dan tas. Sekolahku berada di samping sekolah kakakku,karena itu aku selalu berangkat bersamanya.

    Oh ya kakakku mempunyai sahabat bernama Hitama Sutki. Dia baik, berani, dan paling penting dia tampan sekali.
    Walaupun albino sih. Kakakku dan sahabatnya sangat populer di sekolahnya. Karena itu aku menyukainya. Sesampai di sekolah.
    "Pagi!!" Sapaku. Saat sesampai di kelas.
    "Pagi" jawab seseorang berkulit putih. Berambut panjang bewarna pirang. Yang rambutnya sering diikat ekor kuda atau diikat dua.

    Oo ya... Aku lupa hehe
    Ai Hinata adalah sahabatku. Aku berteman denganya saat aku berada di kelas 9 semester 1. Dia anak yang tomboy. Rambutnya panjang menambah cantik jika sedang berlatih. Dia suka sekali dengan eskul bela diri. Sedangkan aku senang dengan eskul memasak. Karena aku bercita - cita menjadi chef internasional.

*Teet.... Teet.... Teet... Suara bel berbunyi

     Segera semua murid ke bangkunya
     "Ohayou° anak - anak" Sapa Miki sensei
     "Ohayou° sensei¹..."
     "Hari ini kelas kita kedatangan murid baru dari Indonesia,Silahkan masuk"
     "Selamat pagi, namaku Matari Andhika. Salam kenal semua" katanya dengan senyuman terpapang di wajahnya. Dan tampak seseorang berkulit kuning. Dan berambut cokelat muda dengan sedikit poni di dahinya.
    "Ibu harap kalian dapat berteman baik ya" saran Bu Miki
    "Baik" serentak murid menjawab
    "Baiklah, tempat dudukmu ada di di belakang Hinami"
   "Ya, terima kasih sensei¹"

*Setelah duduk di belakangku*
    "Perkenalkan aku Matari Andhika" katanya. Matanya terlihat tajam melihatku.
    "Sa-Sakura Hinami" kataku sedikit ketakutan. Seperti merasakan aura yang berbeda dari yang tadi di depan.
    "Kenapa Hinami-chan?" tanya Hinata.
    "Heem...nggak apa apa"
    "Baiklah hari ini kita akan membahas pentas seni tahun ini. Setiap kelas akan mengeluarkan keseniannya. Kesenianya telah di acak. Kebetulan kelas 9-b mendapat kesenian yaitu drama Beauty and the Beast. Kita akan menentukan tokoh dengan acak di depan. Silahkan tulis nama kalian sesuai dengan garis yang ada. Bergantian ya!"
Setelah beberapa lama. Semua murid telah menuliskan namanya di kertas depan bergaris. Yang tokohnya tidak terlihat. Dan hanya sensei¹ yang tahu.
     "Yak..kita lihat yang jadi pangeranya adalah Matari-kun. Dan yang jadi putrinya adalah Sakura-san" kata Miki sensei
     "Omedeto™!! Hinami-chan" kata Hinata-chan.

*Plok..plok..semua murid bertepuk tangan.
     "Selesai pulang sekolah Kalian berlatih ya.."
     "Haii²!!" serentak semua murid.
     "Hinata, kau menjadi apa?" tanyaku
     "Hanya menjadi penyihir. Ho..ho.. ho.." sambil tertawa
     "Hinata-chan!?"aku berkeringat dingin sambil memikirkan temanku sedikit aneh.
     "Waah..kita menjadi pasangan ya" kata Matari sambil sedikit terseyum dan menatapku dengan tajam.
     "I..iya" kataku gugup

*Teet....teet....Bel Istirahat
     "Hinata-chan kau bawa bekal?" tanyaku.
    "Iya, aku bawa. Mari kita makan di luar yuuk!?" ajak Hinata.
    "Ok" jawabku.
    "Bolehkah aku makan bersama kalian?" tanya Andhika.
    "B-boleh" kataku gugup. Aku pun makan bersama. Tapi kenapa ada yang aneh sama dia.

*Teet.......teet...bel istirahat selesai.
    "Hinata-chan ayo kita kembali ke kelas" kataku cepat cepat.
    "Boleh aku ikut dengan kalian?" tanya Andhika halus.
    "Kenapa...kenapa dia selalu mengikutiku" kata Hinami dalam hati.
    "Boleh" jawab Hinata dengan terseyum.

*Mereka pun kembali ke kelas.
     "Konichiwa³ Hinami-chan. Maukah kau mengajariku tentang Kimia" tanya temanku , Suzuki Sukiya.
     "Tentu aku mau" jawabku dengan senang hati.
     "Bolehkah aku ikut?" tanya Andhika
     "Tentu boleh" jawab Sukiya enteng.
     "Sukiya!!kenapa kau bolehkan!!" Jeritku menderita dalam hati.
     "Apa aku tidak boleh ikut" kata Andhika. "Apa kau keberatan Sakura-san?" lanjutnya sambil menatap tajam ke arahku.
    "Kenapa dia bisa membaca pikiranku" kesalku dalam hati. "Tentu saja boleh" kataku sambil terseyum. Itu tentunya bukan senyum alami, itu senyum yang aku buat-buat.

    Aku mengajarinya. Sukiya terlihat fokus. Tapi Matari tidak terlalu fokus, dia menatapku terkadang.
    "Sumimasen⁴ Matari. Bisakah kau lebih fokus?" Tanya ku karena aku geram karena tidak memperhatikan penjelasan ku.
     "Hai!! Gomenasai¹¹"

*Teet... Teet Bel pulang sekolah.
     "Arigatou¹² Hinami - Chan" kata Sukiya sambil merapikan bukunya di mejaku.
     "Douitashimashite¹³" kataku.
     "Mata Ashita¹⁴, Sukiya!!" Salamku.
     "Heem" jawab Sukiya singkat.
     "Ayo, Hinata-chan!!" Ajakku pulang.
     "Ya" sambil menggandeng tanganku.
     "Lihat saja hari ini, Sakura - san" kata Matari dengan senyum menyeringai.
     "Hinata-chan, apa kau mau mengantar ku ke toko? Aku harus menyiapkan makan malam" tanyaku sambil minum es.
     "Tentu mau" sambil tersenyum.
     "Arigatou¹², hinata-chan!!"
     "Douitashimashite¹³. Dan tolong panggil aku 'Hinata'" sarannya
     "Ooh ya... Kakakku pernah bilang jika kita memanggil namanya tidak dengan ikutan di belakangnya. Berarti sudah sangat kenal. Baiklah aku akan memanggilmu 'hinata'" kataku.
     "Watashi mo*!!" Teriak Hinata.
     "Hehe" tawa kecilku melihat temanku.
     "Irasshaimase!!^" sambut salah satu pelayan toko.
     "Ooh kamu, Sakura!!" Kata salah satu teman masa kecilku, Ashima Hanano. Dia kerja paruh waktu di sini. Dia berambut hitam legam. Jika dia perempuan pasti cantik banget. Kalau tanya wajahnya ya.... Lumayan ganteng sih.
     "Ya, aku datang untuk membeli bahan untuk makan malam" sambil melambaikan tangan.
     "Memang akan memasak apa?" Tanyanya.
     "Sup kentang dengan roti, mungkin.." kataku penuh keraguan.
     "Hahaha, kelihatannya enak" tawa Ashima.
     "Sudah dulu ya..." Kataku seraya menuju rak makanan.
     "Ya!!" Katanya.
     "Ehm... Kentang 1kg, gula ½kg, bubuk sup, susu. Ehm... Apa lagi ya..?" Tanyaku seraya memikirkan apa yang kurang.
     "Jangan lupa, brokoli" jawab Ashima.
     "Ooh ya... Arigatou¹²" kataku sambil menghadap ke Ashima.
     "Douitashimashite¹³" jawab sambil tersenyum.
     "Terima kasih, semoga harimu menyenangkan!!" Kata kasir toko tersebut.
     "Hinata" Kataku.
     "Hinami!!" Katanya kaget.
     "Ini, silahkan" kataku sambil memberikan es krim yang aku beli tadi.
     "Arigatou¹²" katanya.
     "Anuuu... Hinata!!? Apakah kau kosong hari ini? Aku ingin mengajak makan malam di rumah" tanyaku.
     "Heem... Kebetulan hari ini di rumah tidak ada orang" jawabnya.
     "Baiklah" kataku sambil semangat.
     "Masuklah" kataku mempersilahkan Hinata masuk ke rumah.
     "Sumimasen⁴" kata Hinata.
     "Apa kau mau membantu ku?" Tanyaku.
     "Mau!!" Katanya semangat.
     "Baiklah. Kau potong kentangnya lalu rebus kentanya" kataku.
     "Baik!!"

*Setelah setengah jam.
     "Selesai!!" Kataku.
     "Yossh... Ayo makan" sambil duduk.
     "Itadakimasu®!!" Kata kami serentak.
     "Kenyang!!" Kataku selesai memakan masakan ku sendiri.
     "Ya, makananmu sangat enak" pujian dari Hinata.
     "Arigatou¹²" kataku tersipu malu.
     "Apa yang akan kita lakukan?" Tanya Hinata.
     "Tadi saat aku di toko. Aku menemukan sebuah monopoli antik. Monopoli itu mempunyai tempat yang antik. Berwarna emas dengan tulisan kuno. Karena menurutku antik jadi aku membelinya" kataku menjelaskan.
     "Baiklah, ayo kita main di kamarmu!!" Ajak Hinata.
     "Ayo!!" Seruku

     Sesampainya di kamar. Aku dan Hinata membuka monopoli itu. Tapi monopoli itu sangatlah aneh. Biasanya monopoli berisi satu mata uang. Tapi ini berisi 12 mata uang. Dan setiap mata uang seperti terpotong. Dan tidak ada satupun yang aku kenali pikirku bingung.
     "Wahh. Uang nya sangat antik" kata Hinata.
     "Sudah, ayo main!?" Ajakku.
     "Ayo!!" Kataku sambil mengocok dadu. "Wah, aku dapat angka 5" kataku senang. Setelah aku memajukan aku sampai di negara Hanagi. "Negara apa ini?" Pikirku.
     Hinata mengocok dan dapat angka yang sama denganku. Seketika setelah Hinata memajukan. Ada 3 mata uang terbang berputar di atas kami.dan masuk ke negara yang kami dapat saat mengocok dadu.
     "Apa yang terjadi?" Kataku pelan.
     "A-Aku juga tidak tahu" kata Hinata.
     Tiba-tiba monopoli itu bercahaya dan keluar seorang wanita cantik dan laki-laki bermahkota kan kalajengking yang di susun melingkar. "Selamat datang, master!!" Kata perempuan itu. "Tapi..." Kataku.
    "Anda adalah calon master. Jika anda tidak menyelesaikan permainan ini maka akan ada akibatnya" kata perempuan itu.
     "Apa akibatnya?" Tanyaku.
     "Dunia ini atau kota ini akan hancur jika tidak menyelesaikan permainan ini" kata laki-laki tersebut.
     "Bagaimana jika kami menyelesaikan dengan berhenti sebentar-sebentar. Kami juga butuh sekolah. Atau sepulang sekolah kami akan bermain lagi" kataku.
     "Baiklah, jika begitu. Yang terpenting anda menyelesaikan permainan ini. Dan Virgo(Vuirugo dibaca dalam bahasa Jepang) akan mengawasi anda" kata laki-laki tersebut lalu menghilang.
     "Hah... Menghilang" kataku kaget.
     "Anu... Permisi Vuirigo. Siapa laki-laki tadi?" Tanyaku.
     "Scorpio (Sasoriza di baca dalam bahasa Jepang) penjaga monopoli ini" katanya.
     "Anu... Boleh kami bertanya? Apa yang harus kami lakukan Vuirigo-san?" Tanya Hinata.
     "Kalian harus menemukan uang tersebut kembali. Itu sebenarnya bukanlah uang. Melainkan kartu ajaib. Kartu berdasarkan lambang zodiak dan itu dapat membantu kalian dalam mendapatkan kartu lainnya. Contoh aku Vuirigo dan temanku Sasoriza" jelasnya.
     "Kami kan belum mendapatkan satu kartu. Kenapa anda ada di sini?" Tanya Hinata.
     "Sebenarnya yang kalian lihat adalah cuma bayangan. Seperti yang kalian lihat aku hampir terlihat transparan" kata Vuirigo.
     "Bagaimana jika kami mendapatkan kartu bergambar anda?" Tanyaku.
     "Aku akan terlihat nyata dan dapat membantu kalian. Walaupun aku transparan aku dapat membantu mu jika dalam kesusahan tapi aku tidak dapat mengeluarkan kekuatan ku"
     "Baiklah, kami akan mendapatkan kartunya. Ayo Hinata!!?"
    "Hai²!!" Semangat nya.

*Wushh!!!
     "Ini dimana?" Tanyaku.
     "Hinami, ini di negara Hanagi!!" Menjawab pertanyaan ku.
     "Apa!!??" Teriakku.
     "Kita sudah masuk ke monopoli" kata lagi Hinata.

NOTE:
° : Selamat Pagi
¹ : Guru
™ : Selamat
² : Baik!!
³ : Selamat Siang/Halo
⁴ : Permisi
¹¹ : Maaf
¹² : Terima Kasih
¹³ : Sama - Sama / Terima Kasih Kembali
* : Aku juga
^ : Selamat Datang
®: Selamat makan

Bagaimana? Komentar ya

Tidak ada komentar:

vehicles

business

health